Komunikasi antar Budaya : Definisi dan Hambatannya
Definisi yang awal dikemukakan didalam buku “Intercultural Communication: A Reader” dimana dinyatakan bahwa komunikasi antar budaya (intercultural communication) terjalin apabila suatu pesan (message) yang harus dipahami dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain (Samovar & Porter, 1994, p. 19).
Definisi lain diberikan oleh Liliweri bahwa proses komunikasi antar budaya ialah interaksi antarpribadi serta komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh sebagian orang yang mempunyai latar balik kebudayaan yang berbeda (2003, p. 13). Apapun definisi yang ada mengenai komunikasi antar budaya (intercultural communication) menyatakan bahwa komunikasi antar budaya terjalin apabila ada 2 budaya yang berbeda serta kedua budaya tersebut sedang melakukan proses komunikasi.
Hambatan Komunikasi Antar Budaya
Hambatan komunikasi ataupun yang pula diketahui sebagai communication barrier merupakan seluruh suatu yang menjadi penghalang untuk terbentuknya komunikasi yang efisien (Chaney & Martin, 2004, p. 11). Contoh dari hambatan komunikasi antabudaya merupakan permasalahan anggukan kepala, dimana di Amerika Serikat anggukan kepala memiliki makna bahwa orang tersebut paham sebaliknya di Jepang anggukan kepala tidak berarti seorang sepakat melainkan hanya berarti bahwa orang tersebut mencermati. Dengan menguasai mengenai komunikasi antar budaya hingga hambatan komunikasi (communication barrier) semacam ini bisa kita lalui.
Jenis- Jenis Hambatan Komunikasi Antar Budaya
Hambatan komunikasi (communication barrier) dalam komunikasi antar budaya (intercultural communication) memiliki wujud semacam suatu gunung es yang terbenam di dalam air. Dimana hambatan komunikasi yang ada dibagi 2 menjadi yang diatas air (above waterline) serta dibawah air (below waterline).
Faktor- faktor hambatan komunikasi antar budaya yang terletak dibawah air (below waterline) merupakan faktor- faktor yang membentuk sikap ataupun perilaku seorang, hambatan semacam ini lumayan susah untuk dilihat ataupun dicermati. Jenis- jenis hambatan semacam ini merupakan anggapan (perceptions), norma (norms), stereotip (stereotypes), filosofi bisnis (business philosophy), ketentuan (rules), jaringan (networks), nilai (values), serta tim cabang (subcultures group).
Sebaliknya ada 9 jenis hambatan komunikasi antar budaya
yang terletak diatas air (above waterline). Hambatan komunikasi semacam ini
lebih gampang untuk dilihat sebab hambatan- hambatan ini banyak yang berupa
raga.
Hambatan-hambatan tersebut merupakan (Chaney & Martin, 2004, p. 11– 12):
1. Raga (Physical)
Hambatan komunikasi semacam ini berasal dari hambatan waktu, area, kebutuhan diri, serta pula media raga.
2. Budaya (Cultural)
Hambatan ini berasal dari etnik yang berbeda, agama, serta pula perbandingan sosial yang ada antara budaya yang satu dengan yang yang lain.
3. Anggapan (Perceptual)
Jenis hambatan ini timbul disebabkan tiap orang mempunyai anggapan yang berbeda- beda mengenai suatu perihal. Sehingga untuk mengartikan suatu tiap budaya akan memiliki pemikiran yang berbeda- beda.
4. Motivasi (Motivational)
Hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat motivasi dari pendengar, artinya merupakan apakah pendengar yang menerima pesan mau menerima pesan tersebut ataupun apakah pendengar tersebut sedang malas serta tidak memiliki motivasi sehingga bisa menjadi hambatan komunikasi.
5. Pengalaman (Experiantial)
Experiental merupakan jenis hambatan yang terjalin sebab tiap individu tidak mempunyai pengalaman hidup yang sama sehingga tiap individu memiliki anggapan serta pula konsep yang berbeda- beda dalam memandang suatu.
6. Emosi (Emotional)
Perihal ini berkaitan dengan emosi ataupun perasaan pribadi dari pendengar. Apabila emosi pendengar sedang kurang baik hingga hambatan komunikasi yang terjalin akan terus menjadi besar serta susah untuk dilalui.
7. Bahasa (Linguistic)
Hambatan komunikasi yang berikut ini terjalin apabila pengirim pesan (sender) serta penerima pesan (receiver) memakai bahasa yang berbeda ataupun pemakaian perkata yang tidak dipahami oleh penerima pesan.
8. Nonverbal
Hambatan nonverbal merupakan hambatan komunikasi yang tidak berupa perkata namun bisa menjadi hambatan komunikasi. Contohnya merupakan wajah marah yang terbuat oleh penerima pesan (receiver) kala pengirim pesan (sender) melaksanakan komunikasi.
Wajah marah yang terbuat tersebut bisa menjadi penghambat komunikasi sebab bisa jadi saja pengirim pesan akan merasa tidak optimal ataupun khawatir untuk mengirimkan pesan kepada penerima pesan.
9. Kompetisi (Competition)
Hambatan semacam ini timbul apabila penerima pesan sedang
melaksanakan aktivitas lain sembari mencermati. Contohnya merupakan menerima
telepon selular sembari menyetir, sebab melaksanakan 2 aktivitas sekalian
hingga penerima pesan tidak akan mencermati pesan yang di informasikan lewat
telepon selularnya secara optimal.