Jangan Lupa Ketahui Masa Subur Setelah Melahirkan Ya Bunda!
Masa subur setelah melahirkan adalah hal yang seharusnya diperhatikan oleh para ayah dan bunda yang baru saja memiliki buah hati pertama yang baru datang kedunia ini. Perencanaan yang matang dan melakukan pencegahan adalah hal yang seharusnya dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Banyak orang tua baru yang memang kurang sigap dalam mencari informasi seputar masa subur setelah melahirkan yang bisa saja sangat membahayakan sang buah hati dan juga sang bunda. Menganggap sepele hal ini tentunya dapat memberikan kerugian yang tidak terhitung nilainya.
Jadi, bersama ayah, bunda bisa mencegah fenomena "kesundulan" yang bisa membuat bunda hamil lagi meskipun baru melahirkan dengan merencanakan dengan matang soal perencanaan program kehamilan, tentunya banyak aspek yang perlu diperhatikan mulai dari segi finansial hingga manajemen waktu yang sangat krusial untuk dipertimbangkan agar bisa mengambil keputusan yang tepat dalam menentukan jarak atau jeda waktu sebelum memutuskan untuk menambah anak. Berikut bahasannya:
Masa Subur Setelah Melahirkan
Selain dengan memerhatikan gizi bunda dan kondisi kesehatan mental dalam mempercepat pemulihan pasca melahirkan, bunda dan ayah juga harus mulai menghitung hari yang tepat dan cenderung aman untuk bunda bisa mengandung lagi.
Pada umumnya, rata-rata bunda bisa mengandung lagi adalah sekitar 5 mingguan terhitung sejak bunda melahirkan sang buah hati. Walaupun begitu, ada juga wanita yang memiliki masa subur setelah melahirkan dengan jangka waktu berkisar dari 8-10 minggu tergantung dari beberapa faktor lainnya yang tentunya harus diperhatikan sebelum bunda bisa mulai mengandung lagi.
Hal ini juga lebih baik di diskusikan langsung dengan dokter spesialis kandungan yang bunda dan ayah percaya, karena biasanya dokter juga mengetahui bagaimana kondisi kesehatan sang bunda, dan diharapkan dapat memberikan saran dan masukan yang lebih akurat soal tempo waktu yang bisa bunda gunakan sebelum memutuskan untuk hami lagi.
Pertimbangkan Faktor Menyusui
Berdasarkan beberapa teori, menyusui bisa memperpanjang alias menunda kembalinya siklus menstruasi, sehingga membuat beberapa wanita memilih menyusui bayinya secara eksklusif sebagai KB alami.
Dalam istilah dunia medis, metode ini sering disebut dengan Lactational Amenorrhea Method (LAM) atau Metode Amenore Laktasi (MAL) yang merupakan metode kontrasepsi alami yang bersifat sementara yang menggunakan metode penekanan ovulasi.
Tentu saja metode ini tidak memiliki efikasi 100%, beberapa faktor bisa membuat metode ini gagal. Namun, pada umumnya apabila bunda memberikan asi kepada bayi dengan eksklusif hinga 10-12 kali dalam sehari, maka tingkat keefektifannya juga semakin tingga dibandingkan apabila bunda memberikan asi dengan waktu dibawah 10 kali sehari (misalnya 6-8 kali sehari).
Juga bunda harus ketahui, bahwa masing-masing individu tentunya memiliki perbedaanya masing-masing, sehingga tingkat keberhasilan dengan metode LAM ini tidak bisa di sama-ratakan dengan semua perempuan. Sangat tidak menutup kemungkinan bahwa ada yang memberikan ASI secara eksklusif, namun tetap mendapati haid hanya enam minggu pasca persalinan.
Perlu diingat oleh bunda bahwa mengandalkan metode LAM untuk pengendalian kelahiran paling efektif jika masih dalam beberapa kondisi seperti di bawah ini:
- Bayi masih di bawah 6 bulan
- Bayi mendapatkan ASI eksklusif: tidak ada botol, dot, atau makanan lain,
- Bayi menyusui sesuai permintaan
- Bayi masih menyusui di malam hari
- Menyusui setidaknya enam kali sehari
- Menyusui setidaknya 60 menit sehari
Setiap naik turunnya intensitas dalam rutinitas menyusui, seperti jika bayi bunda tidur sepanjang malam, dapat menyebabkan siklus bunda kembali juga. Jadi, supaya bunda dan ayah aman. jangan mengandalkan ASI sebagai alat kontrasepsi.
Kapan Kembalinya Masa Kesuburan?
Menyusui dan hormon memanglah akan sejalan dengan produksi ASI bisa menekan ovulasi supaya tidak kembali. Pada beberapa besar wanita, bila dikala tidak menyusui, ovulasi umumnya memanglah tidak kembali hingga paling tidak 6 pekan sesudah kelahiran.
Namun pada umumnya, ovulasi akan kembali untuk perempuan yang tidak menyusui pada hari ke-74 sesudah kelahiran. Namun kisaran bila ovulasi terjalin serta bila ovulasi itu merupakan ovulasi fungsional( maksudnya perempuan itu betul- betul bisa hamil dengan ovulasi) amat bermacam- macam.
Hal ini juga sudah dipaparkan melalui studi World Health Organization tahun 2011, ovulasi usai melahirkan hendak balik wajar di badan seseorang perempuan pada hari ke-74 sehabis melahirkan. Artinya, seseorang wanita dapat berbadan dua lagi sehabis melahirkan hanya dalam durasi 74 hari sehabis melahirkan.
Walaupun begitu, hal ini tidak semerta- merta berarti kalau mereka dapat berbadan dua lagi sesudah melahirkan di hari tersebut. Hal ini amat bermacam- macam pada tiap orang. Karena, terdapat bermacam aspek yang turut memengaruhinya mulai dari gaya hidup, kesehatan, tekanan pikiran, diet, termasuk penentuan kontrasepsi yang dipakai.