Emas merupakan komoditas yang hingga saat ini menduduki peringkat pertama sebagai komoditas dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia dengan sirkulasi dana sebesar lebih dari 10 triliun dollar per hari nya.
Angka sebesar ini bahkan mengalahkan peringkat keduanya dalam hal kapitalisasi pasar yaitu saham perusahaan Apple (AAPL) hingga 5 kali lipatnya.
Emas sedari nenek moyang kita, sebagai barang berharga yang bisa menjadi alat tukar yang relatif mudah di bawa kemana-mana apabila masih dalam jumlah yang kecil.
Di jaman modern ini memang uang menggantikan peran emas sebagai alat tukar yang sah, meskipun begitu, emas tetap menjadi acuan nilai mata uang dari beberapa negara di dunia.
Emas dijaman modern ini dikenal sebagai tabungan yang jitu untuk menghadai inflasi sebagai hedge funds uang yang kita miliki.
Namun apa saja hal yang mempengaruhi pergerakan harga uang terhadap mata uang di dunia?
Jawabannya terdapat dua faktor utama, yaitu faktor Fundamental dan Sentimental
Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Emas?
Pergerakan harga emas dipengaruhi dari puluhan faktor yang tersebar dari beberapa sisi, namun faktor-faktor tersebut dapat dibagi secara garis besar yaitu Faktor Fundamental dan Faktor Sentimental.
Dalam memperkirakan pergerakan harga berdasarkan faktor Fundamental dan Sentimental perlu menggunakan analisis, yang biasa disebut dengan Analisis Fundamental dan Sentimental.
Analisis Fundamental Harga Emas.
Emas pada umumnya memiliki puluhan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harganya. Namun, pada umumnya yang paling berpengaruh besar pada pergerakan harga emas dari segi fundamentalnya adalah :
Supply And Demand
Persediaan dan permintaan (Supply and Demand) adalah hal yang paling sering muncul senagai faktor analisis terpenting dan terjitu dalam memperkirakan pergerakan harga Emas hingga Saham, Forex, Crypto, dan Komoditas lainnya.
Pada umumnya teknik terbaik untuk memperkirakan harga emas menggunakan S&D, adalah dengan melihat pertumbuhan jumlah penduduk dari negara di seluruh dunia.
Tentunya apabila semakin banyak orang di dunia ini, namun emas yang beredar dan sebagai cadangan tidak bertambah seiring pertumbuhan populasi, maka harga emas akan merasa "jual mahal" sebagai sebuah komoditas yang diperdagangkan.
Nilai uang yang tergerus inflasi karena pertumbuhan penduduk inilah yang membuat nilai emas bertambah. Membahas tentang inflasi, mari bahas lebih lanjut di faktor selanjutnya.
Inflasi
Inflasi disebabkan dengan penurunan nilai uang karena adanya permintaan yang berlebihan dibandingkan dengan persediaan yang ada. Sangat berkorelasi dengan S&D bukan?
Anda bisa memperkirakan pergerakan harga emas dengan melihat chart inflasi atau persentasi inflasi bulanan sebuah negara pada umumnya dengan USD Amerika Serikat karena mereka lah negara yang memiliki cadangan emas terbanya di dunia, dan tentunya pada platform trading, Anda akan di suguhkan dengan Pair XAUUSD saja, bukan dengan mata uang lainnya.
Apabila inflasi suatu negara meningkat, maka harga emas di negara tersebut juga akan meningkat.
Peraturan Negara Bersangkutan
Apabila pemerintah dari sebuah negara membuat sebuah kebijakan fiskal, yang entah itu bisa melukai nilai mata uangnya seperti negara Venezuela, maka tentunya akan berpengaruh besar terhadap nilai tukar mata uangnya terhadap emas.
Untuk melihat Ringkasan dari peraturan atai kebijakan fiskal dari suatu negara dan melihat agendanya, maka Anda bisa mendownload "Tradays" Metatrader di Playstore dan melakukan riset di google setiap kali ada kode-kode yang tentunya belum Anda ketahui.
Dari situ Anda akan bisa membuat trading plan yang baik sebelum melakukan live trading.
Analisis Sentimental Emas.
Banyak yang berfikiran bahwa analisis sentimental ini tidak perlu dilakukan. Padahal hal ini lah yang banyak membuat para investor kelas kakap ketinggalan melakukan investasi mereka pada emas di awal tahun 2020 lalu.
Analisis Sentimental pada hakikatnya tidak bisa dilepaskan dari Analisis Fundamental. Walaupun banyak yang tidak setuju bahwa faktor sentimen tidak memiliki data sehingga membuat mereka kehilangan poin-poin berharga dalam KAPAN mempertahankan atau melepaskan sebuah investasi.
Contoh Analisis Sentimental :
Berita tentang sebuah negara bisa membuat para investor menarik investasinya pada saham di perusahaan-perusahaan negara tersebut, obligasi, bahkan investasi mata uang di negara tersangkut.
Setelah berita-berita tersebu terjadi, efek yang biasanya terjadi adalah penurunan kekuatan nilai mata uang dari negara tersebut yang dimana akan berbanding terbalik dengan harga emas yang tidak peduli akan selalu meningkat.
Misalnya pada kejadian pandemi Covid-19 yang lalu, emas berhasil menjadi salah satu komoditas paling menguntungkan.
Hal ini disebabkan dengan sentimen pasar bahwa orang akan banyak yang diberhentikan dari perusahaan dengan alasan mengurangi resiko penularan virus Covid. Sehingga membuat orang sementara itu mengurangi kepercayaan mereka dalam meletakkan investasinya pada saham perusahaan.
Pada saat itu banyak perusahaan diperkirakan akan banyak kehilangan pendapatannya, yang dimana para investor akan kehilangan devidennya juga.
Ini lah yang membuat investor beramai ramai menarik investasinya pada perusahaan yang diperkirakan terkena dampak pandemi seperti perusahaan maskapai, dan meletakkan investasinya kepada hal yang tetap sdapat menghasilkan profit seperti komoditas emas.
Pada umumnya, untuk pergerakan harga emas, Dollar Amerika Serikat (USD) lah yang menjadi acuannya.