10 (Sepuluh) Aksioma Manajemen Keuangan
1. Ada hubungan timbal balik antara hasil investasi (return) dengan risiko.
Suatu investasi akan menjanjikan pengembalian (return), namun return tersebut belum merupakan hal yang pasti, karena dapat lebih kecil atau sama atau lebih besar dari yang diperkirakan.
Ketidakpastian akan pengembalian inilah yang disebut risiko. Suatu investasi yang menjanjikan pengembalian yang besar pada umumnya akan dihadapkan pada risiko yang besar pula.
Sebaliknya, investasi yang hanya menjanjikan pengembalian yang kecil akan dihadapkan pada risiko yang kecil.
Sudah menjadi suatu kenyataan bahwa siapapun tidak akan bersedia untuk menerima suatu tambahan risiko apabila tidak diimbangi dengan harapan akan adanya tambahan pengembalian.
2. Uang mempunyai nilai waktu yang ukurannya adalah pengembalian (return).
Oleh karena itu, uang yang akan diterima lebih awal akan mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan uang yang akan diterima di masa mendatang, dan uang yang akan diterima sekarang lebih berharga daripada yang akan diterima tiga bulan lagi.
Hal ini disebabkan karena uang yang akan diterima sekarang dapat menghasilkan pengembalian kalau didepositokan atau diinvestasikan pada saham, sedangkan uang yang akan diterima tiga bulan lagi masih belum tentu kepastian akan diterima.
3. Uang kas mempunyai arti yang lebih penting bila dibandingkan dengan laba akuntansi.
Uang kas dapat segera langsung digunakan untuk berbagai keperluan seperti membayar gaji, membayar pemasok (supplier), membayar utang kepada bank, membayar dividen kepada pemegang saham perusahaan, dan membiayai investasi.
Sedangkan laba akuntansi adalah hasil perhitungan di mana jumlah pendapatan perusahaan lebih besar dari biaya yang tidak semuanya merupakan transaksi kas sehingga tidak dapat segera digunakan untuk membayar berbagai keperluan sebagaimana halnya dengan uang kas.
4. Investasi harus mempunyai hasil bersih yang positif sehingga akan mengakibatkan adanya penambahan pendapatan bagi perusahaaan.
Hal ini berarti bahwa pengembalian investasi harus lebih besar bila dibandingkan dengan pengeluaran untuk investasi tersebut.
5. Persaingan di antara perusahaan menyebabkan sulitnya perusahaan memperoleh proyek investasi yang menguntungkan.
Suatu investasi pada umumnya dilakukan apabila perusahaan yakin adanya peluang yang menjanjikan keuntungan.
Peluang ini tentunya diketahui juga oleh dunia usaha secara keseluruhan sehingga semua perusahaan akan melakukan investasi yang akibatnya kapasitas di pasar bertambah.
Adanya penambahan kapasitas yang juga diikuti oleh persaingan akan menyebabkan turunnya keuntungan proyek investasi tersebut.
6. Pasar modal yang efisien adalah pasar yang bergerak cepat dan dapat menetapkan harga yang tepat.
Informasi akan tercermin pada surat berharga secara cepat dan tepat sehingga tidak ada pihak yang mempunyai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Harga yang terjadi secara cepat ini telah mencerminkan hasil yang diharapkan dan risiko yang terkandung.
7. Manajemen akan melakukan tugasnya mengelola perusahaan dengan baik apabila pemilik perusahaan memberikan fasilitas yang dapat memotivasi.
Di lain pihak pemilik perusahaan baru akan percaya bahwa manajemen perusahaan akan melakukan tugasnya dengan baik setelah melihat sendiri dari hasil pengawasan yang dilakukannya terhadap kinerja manajemen.
8. Pajak harus diperhatikan dalam penilaian terhadap usulan investasi.
Apabila perusahaan akan melakukan investasi maka penilaian terhadap investasi tersebut harus pula memperhatikan dampak dari pajak, sebab kalau tidak maka perusahaan sebenarnya belum sungguh-sungguh dalam menilai investasi.
9. Tidak semua risiko sama, ada sebagian yang dapat didiversifikasi.
Risiko memang sulit diukur namun dapat dikurangi yaitu dengan mendiversifikasi.
Diversifikasi memungkinkan dua kejadian yang berlawanan saling menutupi sehingga mengurangi kemungkinan secara keseluruhan tanpa mengurangi tingkat pengembalian secara keseluruhan.
10. Etika bisnis adalah melakukan hal-hal yang benar dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh hati nurani.
Dalam dunia usaha, kesalahan dalam melakukan kegiatan usaha dapat saja dimaafkan tetapi kesalahan karena melanggar etika bisnis akan menghilangkan rasa percaya kepada yang melanggarnya sehingga akan merugikan kariernya di dunia usaha.